-->

Type something and hit enter

On
Tahun Ajaran 2017/2018 sebentar lagi akan bergulir, ada yang beda (tidak biasanya) dengan tahun ajaran lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi telah mengungkapkan bahwa sekolah mulai Juli 2017 akan melaksanakan 5 hari belajar efektif.

Sekolah 5 Hari dipandang banyak kalangan masih belum sesuai dengan kondisi di lingkungan sekolah sekitar, sebenarnya gagasan 5 hari sekolah ini sudah dimulai pada Tahun Ajaran 2016/2017 hanya saja, pelaksanaan 5 hari belajar efektif di sekolah ini tidak dilakukan serentak, pada tahun lalu memang hanya ada beberapa sekolahan yang "Mencoba" menerapkan 5 hari belajar di sekolah.
Baik Buruk Sekolah 5 Hari
Baik Buruk Sekolah 5 Hari

Hasil Uji Coba beberapa sekolah yang melaksanakan 5 Hari belajar ini banyak pro dan kontra, dari respon tersebut kebanyakan sekolah-sekolah yang mencoba melakukan 5 hari tersebut mengeluhkan bahwa siswa merasa capek dan lelah karena harus berangkat sekolah jam 07.00 dan pulang sampai rumah hingga jam 5 sore.

Kendala 5 Hari Belajar di Sekolah Pedalaman


Di Kabupaten Pemalang misalnya, salah satu SMA Negeri di Kab. Pemalang memang sempat melaksanakan uji coba 5 hari belajar di sekolah, namun respon dari siswa dan orang tua siswa sempat melakukan protes untuk menolah kebijakan baru yang dirasa sangat memberatkan siswa dan orang tua.

5 Hari belajar sekolah menurut beberapa pendapat memang sangat efektif bila penerapan ini di tunjang dengan segi lainnya, misalnya pemerintah harus memikirkan kondisi real di lapangan. Sekolah 5 hari jika diterapkan di sekolah-sekolah kota besar semisal di Jakarta dan sekolah yang berada dipusat kota 5 hari seakan tidak menjadi masalah.

Berbeda situasi dengan sekolah yang berada di pedalaman, pegunungan yang siswanya hanya mengandalkan alat transportasi umum untuk aktivitas menuju tempat belajar. Kondisi wilayah Indonesia yang beragam inilah yang menjadikan banyak respon negatif tentang kebijakan 5 hari sekolah.

Semoga saja kebijakan tentang dunia pendidikan ini lebih diambil secara bijaksana dengan memperhatikan segala aspek.

Click to comment